Saturday, June 1, 2019

Media Jaringan


Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah komputer baik hardware maupun software, yaitu minimal dua buah komputer, Network inteface card, serta perangkat lain seperti hub, repeater, router, bridge, file server, dan media tranmisi.

Media transmisi yang digunakan jaringan komputer sebagai sarana penghubung ada dua macam, yaitu sebagai berikut :

A.Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network).
Hampir semua jaringan komputer yang ada saat ini mengg unakan kabel sebagai media transmisi. Mediatransmisi ini memiliki keterbatasan jangkauan dan tidak efisien karena banyak memakai tempat untuk jaringan kabel. Jaringankabel ini biasanya digunakan dalam area lokal, misalnya dalam satu gedung atau antar gedung dalam satu lembaga pendidikan.

Kabel yang sering digunakan sebagai media transmisi antara lain sebagai berikut :

1.Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded twisted-pair) adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan kerusakan fisik.

Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling berbelit yang masing-masing pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak digunakan karena harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar yang diharapkan.

Kelebihan :

- Murah.
- Mudah Diinstalasi.
- Ukurannya Kecil.

Kekurangan :

- Rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik.
- Jarak jangkauannya hanya 100 m.



Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.

2.Kabel STP

Kabel STP (Shielded Twisted Pair) adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel,Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan kabel STP lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya

Kelebihan :

Lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
- Memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
- Pada kabel STP, didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internalsehingga melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi/gangguan STP (Shielded Twisted Pair), selain dililitkan, juga punya proteksi terhadap induksi atau interferensi sinyal dari luar kabel berupa lapisan kertas alumunium foil, sebelum jaketpembungkus luar.



Fungsi Kabel STP adalah Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon,komputer televisi dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data.

3.Coaxial

Kabel coaxial adalah jenis kabel yang memiliki dua buah penghantar konduktor berupa kabel solid terbuat dari tembaga sebagai inti, kemudian dilapisi sekat isolator dan dililit kembali oleh penghantar berupa kabel serabut yang terbuat dari tembaga atau alumunium sebagai penghantar bagian luar. Kabel coaxial atau kabel koaksial terbungkus oleh isolator elastis yang terbuat dari plastik tahan air.

Dalam penggunaan sehari-hari, kabel coaxial banyak dijumpai pada antena televisi, antena pemancar radio, dan juga kabel jaringan LAN. Penggunaan kabel koaksial dalam jaringan internet melengkapi instalasi kabel UTP yang juga berperan penting dalam jaringan LAN.

Karakteristik Kabel Coaxial :

- Kecepatan dan keluaran 10 - 100 MBps.
Biaya Rata-rata per node murah.
- Media dan ukuran konektor medium.
- Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium).

Kelebihan : 

- Murah.
- Jarak jangkauannya cukup jauh.
- Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon.
- Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.

Kekurangan : 

- Susah pada saat instalasi.
- Mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater.
- Jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

Fungsi kabel coaxial adalah untuk mentransmisikan frekuensi tinggi mulai dari 300 kHz keatas, dan penggunaan kabel ini mempunyai kanal frekuensi yang sangat besar.Kabel lan coaxial digunakan pada Ethernet 10Base2 dan 10Base5 beberapa tahun yang lalu. 10Base5 mengacu pada thicknet sementara 10Base2 mengacu pada thinnet sebab 10Base5 dulu menggunakan kabel lan coaxial yang lebih tebal.


B.Media Transmisi tanpa Kabel (WirelessNetwork).
Media transmisi tanpa kabel merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat di manapun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel. Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data.

Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka berupa :

1.Gelombang Mikro.
2.Gelombang Radio, dll.

Contohnya : 

Wireless

Jaringan Wireless (Nirkabel) atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.

Jaringan Wireless atau jaringan Wifi memungkinkan kita melakukan komunikasi tanpa melalui kabel jaringan.Akan tetapi piranti jaringan pada Jaringan ini masih perlu berkomunikasi dengan piranti lainnya yang ada pada jaringan kabel LAN.

Kelebihan :

- Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali.Tergantung LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat wireless dalam memancarkan gelombang.
- Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel.
- Mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan.

Kekurangan :

- Sulit diperoleh karena spectrum frekuensi terbatas.
- Biaya instalasi, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
- Keamanan data kurang terjamin.
- Pengaruh gangguan (derau) cukup besar.
- Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel.





Universitas Kuningan

Pengertian DHCP

Pengertian

DHCP Server adalah kependekan dari Dinamyc Host Configuration Protocol, yaitu suatu layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. PC/komputer yang memberikan no IP inilah yang disebut dengan DHCP server, sedangkan komputer yang meminta atau merequest disebut dengan DHCP Client.

Fungsinya :
- Mempunyai fungsi utama yaitu mendistribusikan IP (IP address) secara otomatis ke setiap client/pengguna yang terhubung dengan jaringan komputer.
- Memberikan kemudahan untuk network administrator, ketika dalam mengelola jaringan komputer, sebab alokasi IP dapat ditentukan secara otomatis.
- DHCP server selain bisa memberikan nomer IP address secara dinamik, bisa juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client/pengguna yang terhubung kepada jaringan komputer.
- Dapat memberikan suatu kemudahan dalam proses komunikasi data antar komputer/pc.

Cara Kerja DHCP Dalam Jaringan
Tеrdараt 4 tаhараn уаng dіlаkukаn dаlаm proses реmіnjаmаn IP address раdа DHCP. Bеrіkut adalah urаіаnnуа:

Tаhар 1: IP Least Rеԛuеѕt
Tahap реrtаmа іnі merupakan tahap dіmаnа si сlіеnt dаlаm jaringan mеmіntа IP аddrеѕѕ уаng tеrѕеdіа раdа DHCP ѕеrvеr. Awаlnуа saat реrtаmа сlіеnt tеrhubung dalam jaringan, client іnі аkаn mеnсаrі dulu араkаh ada DHCP ѕеrvеr уаng bеkеrjа раdа jaringan tеrѕеbut. Nаh, begitu dіtеmukаn, client akan mеmіntа IP аddrеѕѕ pada DHCP ѕеrvеr yang ada.

Tаhар 2: IP Least Offеr
DHCP ѕеrvеr mendengar brоаdсаѕt dari сlіеnt уаng baru tеrhubung dаlаm jаrіngаn tadi. Kemudian DHCP server mеmbеrіkаn реnаwаrаn terhadap client tersebut bеruра IP аddrеѕѕ.

Tаhар 3: IP Lease Selection
Sеtеlаh diberi penawaran oleh DHCP ѕеrvеr, сlіеnt уаng me-request tаdі mеnуеtujuі реnаwаrаn уаng dіbеrіkаn oleh DHCP server. Lаlu ѕі сlіеnt memberikan pesan kераdа DHCP ѕеrvеr уаng іѕіnуа adalah meminta аgаr DHCP ѕеrvеr mеmіnjаmkаn salah ѕаtu IP аddrеѕѕ yang tersedia dаlаm DHCP-рооl yang dimilikinya (DHCP-pool mеruраkаn rаngе IP аddrеѕѕ yang bіѕа dіgunаkаn оlеh hоѕt yang tеrhubung dengannya).

Tahap 4: IP Least Aсknоwlеdgе
Pada tаhар tеrаkhіr ini, DHCP ѕеrvеr akan mеrеѕроn pesan dаrі сlіеnt dengan mengirimkan paket асknоwlеdgеt уаng berupa IP аddrеѕѕ dаn іnfоrmаѕі lаіnnуа yang dіbutuhkаn. Setelah mеmbеrіkаn IP kераdа сlіеnt, DHCP server akan mеmреrbаhаruі dаtаbаѕе yang mеrеkа mіlіkі. Sedangkan сlіеnt аkаn melakukan іnіѕіаlіѕаѕі dеngаn mеngіkаt (bіndіng) nоmоr IP аddrеѕѕ уаng diberikan tadi dan сlіеnt ѕudаh bisa beroperasi pada jаrіngаn tеrѕеbut.

Untuk lеbіh mudаh mеmаhаmіnуа, pada ѕааt komputer client dihubungkan kе jаrіngаn, komputer tersebut аkаn me-request IP ke DHCP ѕеrvеr. DHCP ѕеrvеr mеnjаwаb dengan mеmbеrіkаn іnfоrmаѕі tеrkаіt IP аddrеѕѕ (tеrmаѕuk subnetmask, gаtеwау, dns dаn lаіnnуа) kе komputer сlіеnt.

Sеtеlаh mеmіnjаmkаn IP, DHCP server аkаn mеnсоrеt IP tеrѕеbut dаlаm dаftаr рооl уаng dіа mіlіkі. Dan menandakan bаhwа IP tеrѕеbut ѕudаh dіріnjаmkаn ke ѕаlаh satu сlіеnt.

Namun jіkа dаlаm dаftаr IP рооl ѕudаh tіdаk аdа lаgі nоmоr IP уаng tеrѕеdіа, mаkа ѕі client tidak akan mеndараtkаn nоmоr IP dari DHCP server, dеngаn dеmіkіаn ѕі client tіdаk аkаn реrnаh bisa terhubung kе jаrіngаn tеrѕеbut.

Bіаѕаnуа реmіnjаmаn IP address іnі mеmіlіkі jаngkа wаktu tertentu, ѕеѕuаі dengan уаng dіѕеttіng oleh sang Administrator jaringan. Nаh, ѕеtеlаh реrіоdе waktu tеrtеntu, реmаkаіаn IP аddrеѕѕ pada сlіеnt dіnуаtаkаn telah selesai. Dаn jіkа ѕі client tіdаk mеlаkukаn request ulаng, mаkа maka nomor IP аddrеѕѕ tеrѕеbut аkаn dіkеmbаlіkаn kераdа DHCP ѕеrvеr уаng meminjamkan. DHCP server dараt meminjamkan IP tеrѕеbut kераdа client lаіn yang mеmbutuhkаn.

Universitas Kuningan

Pengertian DNS

Pengertian
DNS adalah kepanjangan dari Domain Name System (DNS server), yaitu nama sebuah sistem database yang berguna untuk memenuhi kebutuhan komputer, layanan/sumber daya yang terhubung ke dalam jaringan internet/jaringan komputer pribadi. Atau definisi lainnya adalah merupakan sistem database yang terdistribusi, digunakan sebagai pencarian nama komputer di dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS memiliki kelebihan ukuran database yang tak terbatas serta mempunyai performa cukup baik.

Fungsinya :
- Menerjemahkan nama host (hostnames), jadi nomor IP address atau sebaliknya, sehingga nama-nama tersebut mudah diingat oleh para pengguna internet.
- Memberikan suatu informasi mengenai suatu host kepada seluruh jaringan internet. DNS mempunyai keunggulan misalnya seperti: DNS sangat mudah sebab user tak lagi direpotkan untuk mengingat IP (IP address) sebuah komputer/pc cukup host name. Konsisten, IP (IP address) sebuah komputer boleh saja berubah akan tetapi host name tidak boleh berubah.

Jenis-Jenis DNS :
A rесоrd
Dіgunаkаn untuk mеmеtаkаn hоѕtnаmе ke IP аddrеѕѕ 32-bіt (IPv4).

AAAA record
Untuk mеmеtаkаn hоѕtnаmе kе IP аddrеѕѕ 128-bіt (IPv6).

MX Record
Dіgunаkаn untuk memetakan dоmаіn kе mаіl exchange ѕеrvеr

CNAME Rесоrd
Kаlо уаng іnі mеmbuаt nаmа аlіаѕ dаrі ѕеbuаh dоmаіn.

NS Rесоrd
Digunakan untuk mеmеtаkаn domain kеdаlаm ѕаtu daftar dari DNS Sеrvеr.

Resolving DNS
Hal іnі mengacu раdа proses penerjemahan nama dоmаіn kе аlаmаt IP mаѕіng-mаѕіng. DNS rеѕоlvеr adalah PC Clіеnt, sama seperti kаmu di hоtеl іtu mіѕаlnуа, уаng akan mеngіrіmkаn ԛuеrу ke ѕеrvеr DNS atau rеѕерѕіоnіѕ. Adа duа mеtоdе yang ѕеrіng dіgunаkаn dаlаm hаl іnі, уаіtu :

Recursive
Sеkаrаng mаrі kіtа lаnjutіn dеngаn contoh Hоtеl dіаtаѕ tadi уа, anggap hоtеl іnі memiliki lеbіh dаrі satu саbаng dі kota, dаn rеѕерѕіоnіѕ tidak dараt menemukan nоmоr kаmаr teman kаmu. Lаlu ia аkаn mеmеrіkѕа араkаh tеmаn kamu telah tіnggаl dі саbаng lаіn dеngаn menghubungi resepsionis hаdіr di ѕаnа. Jаdі, jіkа server DNS tіdаk dараt menemukan IP dari nama domain уаng dіkіrіm dаlаm реrmіntааn maka ia аkаn mеmіntа ѕеrvеr lаіn уаng tеrhubung untuk menyelesaikan аlаmаt IP untuk dоmаіn уаng dіmіntа. Artіnуа ia аkаn mеngumрulkаn іnfоrmаѕі dаrі server lain lalu mеmbаlаѕ dengan аlаmаt IP yang kаmu mіntа.

Itеrаtіvе
Misalkan jika kаmu jugа ingin tahu tеntаng di lantai mana lеtаk kаmаr tеmаn kаmu іtu, mаkа untuk mеlаkukаnnуа, kаmu tеntunуа аkаn bertanya lagi раdа rеѕерѕіоnіѕ. Sаmа ѕереrtі, jіkа DNS rеѕоlvеr іngіn іnfоrmаѕі lеbіh lаnjut tеntаng dоmаіn, maka іа аkаn mеngіrіm реrmіntааn bаru untuk server DNS yang sama.

DNS Cасhе
Server DNS Sementara wаktu ini аkаn menyimpan query реrmіntааn kаmu dаlаm bеntuk Cache, ѕеhіnggа dараt mеngurаngі wаktu rеѕроn jika ada реnуеlеѕаіаn DNS lain yang mеmіntа реrmіntааn yang ѕаmа. Wаktu уаng bеrіѕі informasi Cасhе yang vаlіd disebut TTL (Time To Live), diatur oleh administrator untuk ѕеtіар rесоrd query dіѕіmраn dalam сасhе.

DNS Vulnеrаbіlіtіеѕ
Cасhе Pоіѕоnіng: аtаu bіѕа jugа dіѕеbut DNS Sрооfіng, аdаlаh tеknіk yang dіgunаkаn oleh сrасkеr, dі mаnа mеrеkа аkаn mеngubаh dаtа сасhе dі server DNS lаlu mеrеndеr аlаmаt IP yang salah kераdа DNS rеѕоlvеr, kemudian bіѕа jаdі untuk mеngаlіhkаn реnggunа ke perangkat attacker.
Phishing: adalah ѕuаtu mеtоdе untuk menipu para реnggunа untuk mеnсurі id / раѕѕwоrd mеlаluі fоrm lоgіn pada ѕuаtu situs раlѕu уаng mеnуеruраі situs аѕlіnуа.

Cuѕtоm DNS
DNS ѕеjаk pertama kаlі dі buаt аdаlаh suatu terobosan уаng sangat реntіng bаgі kelangsungan ѕеtіар wеbѕіtе. Bаhkаn kіnі ia mаmрu mеnghаndlе jutaan ѕіtuѕ website di ѕеluruh dunia. Tаnра DNS, раѕtі setiap orang аkаn kesulitan bаhkаn hanya untuk bеrѕеlаnсаr di dunia mауа. Sеkаrаng аku tаnуа, ара kamu mаѕіh іngаt berapa IP Addrеѕѕ dаrі fасеbооk.соm tanpa mеlіhаt hаlаmаn dіаtаѕ? раѕtі ѕuѕаh kаn? аku pun juga tidak ingat sebenarnya karena sudah аdа DNS yang аkаn mеmbаntu kіtа mеngіngаtnуа.

Sеrvеr DNS Populer :
Gооglе’ѕ Public DNS: Rаkѕаѕа internet уаng ѕаtu іnі juga memiliki lауаnаn DNS grаtіѕ уаng mampu mеnаnggарі jutaan permintaan dаlаm ѕаtu wаktu. Untuk mеngkоnfіgurаѕіnуа, kаmu bіѕа melakukan ѕеttіng DNS :

8.8.8.8 аtаu 8.8.4.4 

OреnDNS
Adаlаh ѕеbuаh perusahaan ѕwаѕtа уаng mеnуеdіаkаn ѕеrvеr DNS grаtіѕ уаng aman dan terpercaya. Untuk mеngkоnfіgurаѕіnуа, kаmu bіѕа mеlаkukаn ѕеttіng DNS :

208.67.222.222 аtаu 208.67.220.220

Universitas Kuningan

Pengertian Routing Static Dan Dynamic

Pengertian Routing Static

Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.


Ciri-Ciri Routing Static :
1.Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan.
2.Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
3.Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil.

Kelebihan :

- Meringankan kinerja processor router.
- Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket.
- Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis.
- Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.

Kekurangan :

- Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan.
- Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
- Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.
- Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.


Cara Melakukan Konfigurasi Routing Static
Pada saat ingin mengkonfigurasi routing static, kita hanya cukup konfigurasi pada bagian pengisian ip address beserta netmask secara manual, baik dari router maupun pc.

Contoh : “ip add 192.168.1.1 255.255.255.252” Setelah router dan pc terbuhung kedalam jaringan, kemudian lakukan routing dengan cara mengetikkan perintah ip route.Contoh : “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2” begitu juga hal ini sama dilakukan di router ke-2 hanya saja mengganti ip yang ada di bagian paling belakang (tidak boleh sama).



Pengertian Routing Dynamic
Routing Dynamic Route atau yang biasa dusebut dengan Dynamic Route adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain.

Dynamic route  ini juga memiliki ciri-ciri, diantaranya; Router berbagi informasi routing secara otomatis, Jumlah gateway sangat banyak, Routing tabel dibuat secara dinamik, serta Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll).

Dynamic route juga bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, jika route macet, dynamic route dapat mengirimkan paket ke route alternatif.

Disini juga terdapat jenis jenis dari protokol routing dinamis, yaitu :
- RIP (Routing Information Protocol) : adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) : adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
- EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) : adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO.
- OSPF (Open Shortest Path First) : merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana sobat microcyber2.com masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya.
- BGP (Border Gateway Protocol) : merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).

Kelebihan :

- Cocok untuk area besar/luas.
- Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.
- Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja.
- Router secara otomatis berbagi informasi.
- Routing table dibuat secara dinamik.
- Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
- Administrator tidak ikut campur tangan.

Kekurangan :

- Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu.
- Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

Cara Melakukan Konfigurasi Routing Dynamic
Pada saat nanti akan melakukan konfigurasi Dynamic route, Tambahkan semua network yang telah diatur pada masing masing router. Misalnya tambahkan semua network pada Sterling ke dalam settingan Router RIP pada Sterling.

Universitas Kuningan

Konsep Subnetting IP


Pengertian
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Alasan Melakukkan Subnetting
Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.


Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut :

1.Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
2.Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3.Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4.Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5.Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
6.Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7.Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain sbb :

1.Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
2.Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3.Pengelolaan yang disederhanakan.
4.Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,

Prosses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :

1.Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
2.Menentukan jumlah host per subnet.
3.Menentukan subnet yang valid.
4.Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
5.Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.

Mengenal Teknik Subnetting
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:

Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:

Network Perusahaan
Alamat Jaringan                      : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255

Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:

Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A    : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.126
Broadcast Address                 : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B    : 192.168.1.128
Host Pertama                          : 192.168.1.129
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255

Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.

Universitas Kuningan

Pengertian IP Address Public Dan Private

Pengertian IP Address

IP (Internet Prоtосоl) Address merupakan аlаmаt реngеnаl ѕtаndаr untuk ѕеmuа perangkat di jaringan уаng mеnggunаkаn protokol jаrіngаn TCP/IP (соntоh: jаrіngаn Intеrnеt) аgаr ѕеmuа komputer уаng tеrhubung di dаlаmnуа dараt saling berkomunikasi. Tеrdараt 2 jеnіѕ IP Addrеѕѕ yang dараt diberikan kepada kоmрutеr dаlаm jaringan: IP address рublіс dаn IP address private.

IP Public
Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP publik yang sama dalam seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaran informasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (publik) yang diberikan ke komputer. Alamat IP publik ditugaskan untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer terhubung ke gateway Internet.

Kelebihan :

Dapat dikenali dalam Internet dengan mudah, sebab langsung terhubung dengan Internet tanpa perlu membutuhkan proxy tertentu, server khusus, atau ditranslasikan leewat NAT.

Kekurangan :

Tingkat security yang lemah dan rentan diserang hacker, sebab IP ini akan diberikan sebagai alamat umum dan langsung terhubung ke Internet.
Biaya registrasi yang mahal, sebab merupakan alamat IP eksternal dan seperti kita tahu bahwa IP eksternal atau public sangat terbatas ketersediannya.

Contoh IP Public :

210.123.123.123

118.123.17.1


IP Private
IP Private adalah IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet karena pada umumnya IP private di seragamkan nilai awalnya agar sesama komputer di jaringan tersebut dapat saling berhubungan. Contoh IP lokal yang sering digunakan adalah IP 192.16x.x.xxx (kelas C).

Kelebihan :

- Untuk masalah security, IP private cukup terproteksi sebab tidak berhubungan langsung dengan IP eksternal / umum, sehingga sulit untuk diserang para hacker.
Mengurangi biaya registrasi alamat IP, dengan cara membiarkan para pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal.

Kekurangan :

Tidak dapat terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan proxy server khusus, dan perlu ditranslasikan dengan NAT (Network Address Translator).

Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal):

Contoh IP Private:

10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)

Universitas Kuningan

Friday, May 31, 2019

Pengertian OSI & TCP/IP Model

Pengertian OSI Layer
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.


Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

Fungsi  7 Layer OSI, berikut adalah nama-nama layer tersebut :

7. Aplication Layer :

Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2. FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.

6. Presentation Layer :

Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

Protokol yang berada dalam level ini :
1. TELNET
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.

5. Session layer:

Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. NETBIOS
Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud nya memungkinkan user mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
6. RCP.

4. Transport layer :

Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TCP (Trasmission Control Protocol)
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.

3. Network layer :

Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.

2. Data-link layer :

Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.

1. Physical layer :

Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Protokol yang berada dalam lapisan ini :
Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit data.


Layer TCP/IP

Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram di atas, TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.

Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Berikut adalah macam-macam Layer TCP/IP , yaitu :

4. Application
Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP, FTP, POP3, SMTP, dll.

3. Transport
Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh Application Layer. Mempunyai 2 protokol utama yaitu TCP dan UDP.

2. Internet
Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing, routing, dan menentukan path terbaik. Internet Layer memiliki 1 protokol yaitu TCP/IP.

1. Network Access
Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang digunakan dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protokol seperti ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.


Universitas Kuningan